RINGKASAN MATERI
MANUSIA DAN KEINDAHAN
(MILIK KELOMPOK 4)
A. KEINDAHAN
Kata keindahan berasal
dan kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya.
Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia
, rumah , tatanan , perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebagainya. Keindahan
adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah
keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya
tarik yang selalu bertambah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak
terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan
atau lokal.
Ø NILAI ESTETIK
“The believed capacity
of any object to satisfy a human desire. The quality of any object which causes
it to be on interest to an individual or a group”. (kemampuan yang dipercaya
ada pada sesuatu benda untuk memuaskan suatu keinginan manusia. Sifat dan
sesuatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau sesuatu golongan).
Menurut kamus itu selanjutnya nilai adalah semata-mata suatu realita psikologis
yang harus dibedakan secara tegas dan kegunaan, karena terdapat dalam jiwa
manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya
terdapat pada sesuatu benda sampai terbukti ketidakbenarannya
Ø KONTEMPLASI DAN
EKSTANSI
Keindahan dapat
dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada
selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah
dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah
dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang
indah.Apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia,
maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Sesuatu yang indah
itu memikat atau menarik perhatian orang yang melihat, mendengar. Bentuk di
luar diri manusia itu berupa karya budaya yaitu karya seni lukis, seni suara,
seni tari, seni sastra, seni drama dan film, atau berupa ciptaan Tuhan misalnya
pemandangan alam, bunga warna- warni , dan lain-lain.
Ø APA SEBAB MANUSIA
MENCIPTAKAN KEINDAHAN?
Keindahan Itu pada
dasarnya adalah alamiah. Alam ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu
ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang.Pengungkapan
keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan
tertentu pula.
Ø KEINDAHAN MENURUT
PANDANGAN ROMANTIK
Dalam buku AN Essay on
Man (1954), Erns Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa selesai
diperdebatkan. Meskipun demikian, kita dapat menggunakan kata-kata penyair
romantik John Keats (1795-1821) sebagai pegangan. Menurut Keats, orang yang
mempunyai konsep keindahan hanya tertentu jumlahnya. Mereka mempunyai negatif
capability, yaitu kemampuan untuk selalu dalam keadaan ragu-ragu, tidak menentu
dan misterius tanpa mengganggu keseimbangan jiwa dan tindakannya hanya pikiran
dan hatinya yang selalu diliputi keresahan.
Ø HUBUNGAN MANUSIA DAN KEINDAHAN
Keindahan
identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah
keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya
tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti
tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena
dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu,
melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha
memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
B. RENUNGAN
Renungan berasal dan
kata renung, artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu
dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.
Ø TEORI PENGUNGKAPAN
Dalil dan teori ini
ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” (seni
adalah suatu pengungkapan dan perasaan manusia).
Ø TEORI METAFISIK
Teori seni yang
bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dan
Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafat,
konsepsi keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan
suatu teori peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan metafisika Plato
yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagal realita
Ilahi.
Ø TEORI PSIKOLOGIS
Sebagian ahli estetik
dalam abad modem menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan
alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Suatu
teori lain tentang sumber seni ialah teori permainan yang dikembangkan oleh
Fredrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Menurut
Schiller, asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play
impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan
menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya
kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Bagi Spencer, permainan itu berperanan
untuk mencegah kemampuan-kemampuan mental manusia menganggur dan kemudian
menciut karena disia-siakan.
C. KESERASIAN
Keserasian berasal
dari kata serasi dan kata dasar rasi, artinya cocok, kerena benar dan sesuai
benar. Kata cocok, kerena sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan,
ukuran dan seimbang. Pertentangan pun menghasilkan keserasian. Misalnya dalam
dunia musik, pada hakekatnya irama yang mengalun itu merupakan pertentangan
suara tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut. Karena itu dalam
keindahan ini, sebagian ahli pikir menjelaskan, bahwa keindahan pada dasarnya
adalah sejumlah kualitas/pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal.
Kualitas yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan
(harmony), kesetangkupan (symetry), keseimbangan (balance), dan keterbalikan
(contrast). Selanjutnya dalam hal keindahan itu dikatakan tersusun dan berbagai
keselarasan dan keterbalikan dan garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.
Ø TEORI OBYEKTIF DAN
TEORI SUBYEKTIF
Teori obyektif
berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah
sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan,
terlepas dari orang yang mengamatinya. Teori subyektif. menyatakan bahwa
ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya
perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda. Adanya keindahan
semata-mata tergantung pada pencerapan dan si pengamat itu.
Ø TEORI PERIMBANGAN
Teori perimbangan tentang keindahan dan
bangsa Yunani Kuno dulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas, yakni
secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka. Bangsa Yunani menemukan
bahwa hubungan-hubungan matematis yang cermat sebagaimana terdapat dalam ilmu
ukur dan berbagai pengukuran proporsi ternyata dapat diwujudkan dalam
benda-benda bersusun yang indah. Bahkan Pythagoras yang mencetuskan teori
proporsi itu menemukan bahwa macamnya nada yang dikeluarkan oleh seutas senar
tergantung pada panjang senar itu dan bahwa macamnya nada yang dikeluarkan oleh
seutas senar akan menghasilkan susunan nada yang selaras (yakni indah di
dengar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar