EMBARGO EKONOMI
Embargo
secara umum adalah pembatasan apa pun dalam perdagangan luar negeri. Dalam
prakteknya, embargo lebih banyak mengacu pada pembatasan ekspor untuk
penjualan ke negara lain tertentu. Tidak seperti tarif, kuota impor,
dan hambatan non-tarif lainnya yang
melindungi produsen dalam negeri dari persaingan, embargo dimaksudkan untuk
menghukum negara tujuan ekspor. Embargo strategis mencegah pertukaran barang
militer dengan suatu negara.
Embargo
biasanya dilakukan sebagai akibat dari kondisi politik dan ekonomi antarbangsa
yang tidak menguntungkan. Pembatasan yang dilakukan akan mengisolasi negara
yang diembargo dan menciptakan kesulitan bagi pemerintahnya sehingga memaksa
mereka untuk bertindak terhadap masalah yang mendasari. Karena banyak negara
bergantung pada perdagangan global, embargo adalah alat yang ampuh untuk
mempengaruhi suatu Negara
Embargo
ekonomi adalah pelarangan perdagangan atau aktivitas ekspor impor dengan sebuah
negara. Kuota Ekspor Impor adalah pembatasan perdagangan atau aktivitas ekspor
impor dengan sebuah negara. Positifnya dari embargo ekonomi adalah negara
tersebut dapat belajar memproduksi kebutuhan negaranya dengan mandiri tanpa
bergantung dengan negara lain. Negatifnya adalah negara tersebut akan mempunyai
hubungan yang buruk dengan negara yang diembargo. Positifnya dari kuota ekspor
impor adalah negara dapat memajukan produksi dalam negerinya karena pesaing
dari luar negeri berkurang. Negatifnya adalah harga barang yang dibatasi akan
melambung karena keterbatasannya barang tersebut.
Di
dalam dunia politik internasional embargo adalah larangan perniagaan dan
perdagangan dengan suatu negara. Ada beberapa pertimbangan mengapa suatu
negara mengenakan embargo terhadap negara lain, namun pada dasarnya embargo
adalah salah satu cara untuk memenangkan konflik
Contoh
kasus Negara Amerika Serikat, amerika serikat telah mengenakan embargo militer
terhadap Indonesia (1999). Setelah embargo berjalan beberapa waktu, maka
Indonesia mulai melakukan berbagai usaha untuk mengatasi dampak embargo
tersebut antara lain melakukan kerjasama militer dengan negara-negara lain.
Negara-negara lain tersebut adalah China, Korea Selatan, Rusia dan Turki,
langkah seperti itu memang harus ditempuh oleh Indonesia. Jika
Indonesia hanya menunggu Amerika Serikat mencabut embargo-nya, maka kebutuhan
peralatan militer Indonesia tidak akan dapat terpenuhi, dan selalu tergantung
dengan pasokan peralatan militer dari Amerika
Serikat.Sudah barang tentu kerja sama dengan negara lain ini tidak serta
merta menyelesaikan permasalahan peralatan militer Indonesia. Sebagai contoh
peralatan militer (senjata) yang diimpor dari China hampir setengahnya tidak
dapat dipakai, disamping itu biaya perawatan yang relatip tinggi. Hal itu dapat
menyebabkan Indonesia mengalami kerugian finansial (lihat : Emansipatori)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar